Reformasi telah membawa harapan, khususnya Masyarakat Indonesia Timur, terhadap perbaikan hidup dan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan kemampuan masyarakatnya sendiri. Sebab, pembangunan nasional selalu mengidap ‘bias Jawa’ dan sentralistik. Sehingga, kebutuhan dan kepercayaan akan kemampuan masyarakat sendiri sering ditekan, bahkan mati sama sekali.
Masyarakat Indonesia Timur selama ini mendambakan adanya reorientasi paradigma pembangunan yang lebih inklusif, partisipatif, dan demokratis sehingga cita-cita mewujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia terwujud.
Akan tetapi, 24 tahun Reformasi bergulir, reorientasi pembangunan masih belum terjadi dan sedikit mengalami perubahan: pendekatan kebijakan ‘serba-perintah-atas’ (top-down approach) dan pendekatan keamanan konvensional yang masih kental militeristik.
Tawaran paradigma Human Security menjadi sangat menarik dalam membalik paradigma pembangunan di Indonesia Timur. Hal ini sejalan dengan nafas semangat Prof. Sajogyo dan Pudjiwati Sajogyo dalam mengangkat harkat martabat masyarakat ter(di)pinggirkan (khususnya Perempuan Petani, Perempuan Buruh Tani dan Perempuan Nelayan Kecil dan sebagainya) dan ‘merangsang kembali tenaga dalam masyarakat’.
Dengan mengubah paradigma pembangunan nasional melalui pembelajaran dari Indonesia Timur, penekanan pembangunan harus diarahkan pada membangun ekonomi rakyat yang didongkrak dari bawah, penjaminan terhadap hak asasi manusia dan jaminan perlindungan dari segala usaha perusakan dan krisis sosial ekologis.
Sajogyo Institute, bekerjasama dengan Prodi Sosiologi FISIP Univ. Tadulako, IPB University, dan Yayasan Bina Desa Sadajiwa, kembali menyelenggarakan The 4th Sajogyo and Pudjiwati Sajogyo Lecture 2022, mengangkat tema besar “Mewujudkan Human Security: Membalik Paradigma Pembangunan dari Indonesia Timur”, pada:
Kamis, 27 Oktober 2022
09.00 – 13.00 WITA
Offline: Ruang Senat FISIP Universitas Tadulako
Online
ID ZOOM: 7919 980 437
YouTube: Media Sajogyo Institute
#SPSL2022
#BelajarBersamaBertindakSetara