Kelas Ekonomi Politik (Ekopol) telah berjalan hari kedua. Materi-materi dalam kelas ini disampaikan oleh Para Peneliti Sajogyo Institute. Pada hari kedua, pembahasan memasuki bab “Cara kerja Ekonomi: Sentralitas Kerja dan Relasi Kuasa”. Materi ini disampaikan oleh Ahmad Hamdani. Para pembelajar begitu antusias dalam menyimak materi hari kedua ini. Terlihat 8 (delapan) pembelajar mencatat materi yang hari ini sedang disampaikan.
Materi ini mendalami materi sebelumnya dalam menyorot kerja manusia dalam ilmu ekonomi. Titik pusat permasalahan dalam Kerja pada sudut Ekonomi adalah Tenaga Kerja, di mana si pekerjanya (manusianya) seringkali diabaikan.
Eksploitasi tenaga kerja dan relasi kuasa terhadapnya demi mempertahankan eksploitasi menjadi titik sentral kerja ekonomi dalam Kapitalisme. Tenaga kerja manusia dalam sudut pandang ilmu ekonomi dihasilkan dari pencerabutan manusia dari sumber dan alat produksinya. Apa yang tersisa hanyalah tenaganya, lalu ditukarkan dengan upah. Tenaga kerja telah menjadi ‘barang dagangan’ (komoditas yang diperjualbelikan).
Sistem kapitalisme itulah yang berjalan dengan segala relasi kuasa antara mereka yang memiliki kapital kuat (alat dan sumber produksi yang ia pegang) dengan para pekerja yang hanya tersisa tenaga kerja dengan tujuan hanya untuk mencari keuntungan dengan memeras nilai surplus tenaga kerja. Oleh karenanya, sentralitas kerja menjadi sangat penting dalam kapitalisme dan memerlukan relasi kuasa bercokol yang mendalam.
Pada hari sebelumnya, Materi Pertama Pengantar Ekonomi, Ilmu Ekonomi dan Ekonomi Politik telah disampaikan oleh Syiqqil Arofat pada Kamis (23/6). Syiqqil membahas secara singkat bagaimana dalam pengkotakan ilmu-ilmu sosial berlandaskan asumsi-asumsi saintifik (ilmu alam) yang berkembang di masa lalu telah mencerabut manusia dalam keutuhannya. Dalam pengkotakan itu, ilmu ekonomi mengekstrasi kerja ekonomi hanya berdasarkan tenaga kerja demi berlangsungnya proses ekonomi semata tanpa melihat dimensi lain dalam diri manusia dan masyarakatnya.
Kelas Ekopol akan berjalan ke depannya dalam 10 (sepuluh) pertemuan, berlangsung di Sajogyo Institute, Jalan Malabar No. 22. Kelas ini merupakan kerja sama antara BEM KM Universitas Djuanda dan Sajogyo Institute sebagai kelas awal menuju Sakola Agraria BEM KM Universitas Djuanda. Kelas ini sangat penting sebagai pembekalan dasar membentuk pola pikir kritis sebelum membahas masalah-masalah agraria di Indonesia dan global. [KMI]
