2015
Penulis: Sajogyo Institute
Agar kemiskinan struktural tidak kehilangan latar, argumentasi dan ruang lingkupnya, maka kemiskinan struktural harus diletakkan dan dipahami pada konteks mikro, meso dan makro. Setidaknya, membaca persoalan kemiskinan dalam ketiga konteks tersebut membantu memudahkan pemetaan kemiskinan, mempertajam analisis tiap konteks serta keterhubungannya. Begitu pula konteks kemiskinan membantu menemukan cara-cara dan pilihan-pilihan strategi sebagai pijakan yang diambil untuk digunakan ke depan. Studi tentang kemiskinan struktural dalam konteks mikro menganalisis seputar hubungan patron-klien, persoalan identifikasi penduduk miskin,ciri-ciri kemiskinan; dan ukuran-ukuran tingkat kemiskinan di tingkat lokal. Di Indonesia, jumlah kemiskinan bersifat fluktuatif karena terlalu banyak rakyat miskin yang berada di garis kemiskinan, dan sangat sensitif oleh fluktuasi harga kebutuhan bahan pokok. Secara statistik jumlah kemiskinan dapat ditekan melalui sebuah perlakuan.
Download di sini.