Lumajang | indonesiabiru.com *) – Februari 2015, Desa Ranu Pani di Kecamatan Sendur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur sedang sepi pendaki. Pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memasang pengumuman bahwa jalur pendakian menuju gunung tertinggi di Jawa itu ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Tahun 2014 lalu, tercatat 45.163 orang yang melintasi desa ini untuk sekadar bersantai di Ranu Kumbolo atau mendaki puncak Mahameru.
Inilah salah satu risiko yang harus dihadapi Thomas Hadi Sanjaya, pemilik sebuah penginapan atau homestay “Pak Tasrip” dengan 12 kamar. Selama sepekan kami di sini, tak seorang pun tamu yang menginap. Musim puncak pendakian memang baru bulan Juli hingga September.
Beruntung, mantan kepala desa ini memiliki mobil berpenggerak empat roda yang dapat digunakan mengantar turis melihat gunung Bromo.
Bagaimana pelaku usaha jasa wisata seperti Thomas menanggapi rencana pemerintah yang hendak mencetak “10 Destinasi Wisata Prioritas” guna mendantangkan 20 juta turis asing pada 2019?
Sebab, Ranu Pani termasuk wilayah yang akan dikembangkan untuk agenda ini.