Pada Kamis kemarin (2/5), bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional dan menjelang bulan Ramadan, Sajogyo Institute menziarahi makam para Begawan Sajogyo Institute, yaitu Prof. Sajogyo dan Prof. Pudjiwati Sajogyo.
Ziarah makam digelar dalam rangka jelang memasuki bulan Ramadan. Sebagaimana dalam tradisi masyarakat Indonesia, ziarah kubur menjelang bulan Ramadan merupakan kebiasaan yang lumrah.
Yang hadir dalam ziarah tersebut seperti Pengurus Badan Eksekutif Sajogyo Institute, Sekretariat Yayasan Sajogyo Inti Utama, dan para pegiat Sajogyo Institute. Hadir pula keponakan dari Prof. Pudjiwati Sajogyo.
Pertama, para peziarah mengunjungi makam Prof. Pudjiwati Sajogyo di Taman Pemakaman Umum (TPU) Blender, Kebon Pedes. Dalam kenangan, Ibu Pudjiwati sendiri memiliki peran dan kontribusi yang begitu besar dalam bidang Sosiologi Pedesaan, khususnya isu keperempuanan di Indonesia.
Bahkan, di IPB, tempat ia mengajar mencurahkan tenaga dan pikirannya, mencetuskan mendirikan Pusat Studi Wanita (PSW) pertama kalinya. Ia mengasuh PSW hingga masuk masa pensiunnya.
Bergeser jauh, peziarah lanjut berziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Dreded Bondongan. Di sinilah tempat peristirahatan terakhir Prof. Sajogyo. Memang, makam Prof. Sajogyo dan Prof. Pudjiwati berbeda tempat.
Di IPB sendiri, tempat almamaternya, ia bersama istrinya dan beberapa sahabat karibnya, berhasil mengejawantahkan gagasan dan pemikirannya dengan mendirikan Program Studi Sosiologi Pedesaan di tingkat Pasca-Sarjana IPB. [kmi]