Kelas Metodologi Singkat: Riset Sosio-ekonomi Masyarakat di Sekitar Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Sumatera Utara

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

Latar Belakang

Sajogyo Institute, melalui kerja sama dengan Friedrich Ebert Stiftung (FES) dan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), akan melakukan penelitian tentang sosio-ekonomi masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Sumatera Utara, dalam rangka mempelajari ragam proses deforestasi dan dinamika sosio-ekonomi dalam pemanfaatan hutan, baik di tingkat makro maupun mikro.

Berbagai kajian sebelumnya tentang praktik deforestasi TNGL telah banyak dilakukan. Secara garis besar, praktik deforestasi terjadi dalam dua pola: (1) intervensi kekuatan-kekuatan struktural di tingkat makro, seperti kebijakan tata ruang (Departemen Hukum Internasional UNSU 2017), ekspansi perkebunan dan pembangunan infrastruktur (Pandiangan 2017), konsesi tambang (Tropenbos International Indonesia Programme 2015; Forest Watch Indonesia 2017), dan sebagainya; dan (2) perambahan penduduk lokal di tingkat mikro, seperti penebangan liar dan pembukaan pertanian skala kecil, tidak hanya oleh penduduk asli tetapi juga migrasi penduduk dari Pulau Jawa (Tropenbos International Indonesia Programme 2015). Salah satu solusi yang ditawarkan oleh pengelola TNGL adalah pengembangan dan pengelolaan ekowisata dengan melibatkan masyarakat lokal untuk mencegah perambahan kawasan TNGL (Siburian 2006). Namun demikian, banyaknya pengalihfungsian dan pemanfaatan TNGL tidak berkonstribusi secara signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan TNGL. Survei kehutanan yang dilakukan BPS (2015) menemukan bahwa jumlah rumah tangga sekitar hutan yang paling banyak mengalami penurunan kesejahteraan justru berada di Provinsi Sumatera Utara: terdapat 28,20 persen rumah tangga yang merasakan pendapatannya lebih buruk selama 3 tahun terakhir. Lalu, siapa sebenarnya yang paling banyak mendulang keuntungan dalam ragam proses pemanfaatan kawasan hutan, baik di ranah makro maupun mikro?

Berdasarkan kegelisahan atas semakin menurunnya kesejahteraan masyarakat  sekitar hutan di tengah maraknya perambahan hutan di Sumatera Utara (BPS 2015), diperlukan kajian lebih serius dalam meninjau beragam aspek, baik makro maupun mikro, yang berkonstribusi pada terbentuknya pola sosio-ekonomi yang timpang dan menciptakan kantong-kantong kemiskinan. Oleh karenanya, lokalatih ini diselenggarakan, selain sebagai persiapan dalam menyusun desain riset, juga ditujukan untuk menemukan kerangka metodologis dan analitis dalam memahami dinamika sosio-ekonomi masyarakat di sekitar TNGL.

Tujuan Kegiatan

  1. Menyusun kerangka acuan dalam menulis desain riset
  2. Memperkaya metodogi, berikut teknik pengumpulan dan analisis data
  3. Media pembelajaran bagi para peneliti di Sajogyo Institute

Peserta

Peserta yang ditargetkan untuk mengikuti lokalatih ini adalah: (1) para peneliti yang telah, sedang atau akan melakukan penelitian di Sajogyo Institute, (2) para pelajar yang ingin memperkaya wawasan dan mendalami metodologi penelitian.  

Agenda Kegiatan

Kegiatan lokalatih ini dilaksanakan pada 6-12 Februari 2019, di Rumah Belajar Sajogyo Institute, Jalan Malabar No 22 Kota Bogor, dengan agenda sebagai berikut:

No Topik Narasumber Waktu Target
1 Pengantar Metodologi Studi Agraria Gunawan Wiradi (Guru Besar Studi Agraria) Rabu, 6 Feb 2019 Jam: 10.00-13.00 Aspek-aspek penting dalam studi agraria
2 Studi Pustaka dan Perumusan Masalah Penelitian Dian Yanuardy (Sains) Rabu, 6 Feb 2019 Jam: 14.00-17.00 Teknik perumusan masalah dari data-data yang relevan
3 Metode pengumpulan dan analisis data spasial Dewi (JKPP)   Kamis, 7 Feb 2019 Jam: 10.00-13.00 Teknik penelusuran dan analisis data sekunder, terkait konstelasi kabijakan, swasta, dan masyarakat, dalam pengelolaan hutan/taman nasional
4 Metode pengumpulan dan analisis data sekunder Hilma Safitri (ARC) Kamis, 7 Feb 2019 Jam: 14.00-17.00 Teknik penelusuran, pemetaan, dan analisis tumpang tindih pengelolaan lahan di sektor kehutanan/taman nasional
5 Metode pengumpulan dan analisis data perubahan tenurial Satyawan Sunito (IPB) Jumat, 8 Feb 2019 Jam: 14.00-17.00 Teknik penelusuran, pemetaan aktor, dan analisis ragam aspek yang berkonstribusi pada perubahan tenurial dan ketimpangan sosial
6 Metode analisis dan penyusunan abstraksi konseptual Moh. Shohibuddin (Sains) Senin, 11 Feb 2019 Jam: 10.00-13.00 Teknik konseptualisasi data-data primer dan sekunder dalam menjawab masalah penelitian
7 Metode perancangan desain penelitian kuantitatif Rina Mardiana (PSA) Senin, 11 Feb 2019 Jam: 14.00-17.00 Teknik pengumpulan kebutuhan data, perumusan hipotesa, dan penyusunan definisi operasional.
8 Metode pengumpulan dan analisis relasi budaya dan agraria Surya Saluang (Sains) Selasa, 12 Feb 2019 Jam: 18.30-21.30 Teknik penelusuran dan analisis aspek-aspek dan proses-proses kultural dalam pengelolaan ruang

Catatan: waktu masih dalam konfirmasi dan dapat berubah sesuai dengan kesiapan pemateri

 

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik (2015) Analisis Rumah Tangga Sekitar Kawasan Hutan di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Departemen Hukum Internasional Universitas Sumatera Utara (2017) Legal Status of The Road Development Planned In The Tropical Rainforest Heritage of Sumatera. Laporan Penelitian. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.

Forest Watch Indonesia (2017) Silang Sengkarut Pengelolaan Hutan dan Lahan di Indonesia. Bogor: Forest Watch Indonesia.

Pandiangan, E. J. (2017) Analisis Perubahan Penutupan/Penggunaan Lahan untuk Mendukung Pengelolaan Taman Nasional Gunung Leuser. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Siburian, R. (2006) Pengelolaan Taman Nasional Gunung Leuser Bagian Bukit Lawang Berbasis Ekowisata. Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume 8 No. 1.

Tropenbos International Indonesia Programme (2015) Strategi Anti-Perambahan di Kawasan Warisan Hutan Tropis Sumatra (TRHS): Menuju Paradigma Baru. Bogor: Tropenbos International Indonesia Programme.

More to explorer

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

thirteen − ten =

KABAR TERBARU!