SINEMATIK #15: Membedah Pemikiran Pudjiwati Sajogyo

Hari Jumat, 4 September 2020, Sajogyo Institute mengadakan Serial Diskusi Online Tematik edisi kelima belas dengan mengusung tema “Membedah Pemikiran Pudjiwati Sajogyo”. Diskusi daring dilakukan melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung di kanal Youtube Media Sajogyo Institute. Diskusi dimulai pada pukul 14.00 WIB dan dibuka oleh Kiagus M. Iqbal sebagai Moderator. Forum kali […]

SINEMATIK #14: Membedah Pemikiran Sediono M.P. Tjondronegoro

Hampir empat bulan lalu (3/6) Indonesia kehilangan putra terbaiknya, Prof. Sediono M.P. Tjondronegoro. Dijuluki sebagai ‘professor-nya kaum tani’, fokus keilmuan tidak bisa lepas dari keberpihakan kepada kaum tani Indonesia, khususnya petani gurem dan buruh tani. Begitulah gambaran besar gagasan pemikiran Sediono M.P. Tjondronegoro. Pemikiran beliau yang begitu banyak, kaya-perspektif dan berpihak kepada golongan paling lemah […]

SINEMATIK #13: Membedah Pemikiran Gunawan Wiradi

Tidak banyak orang yang memiliki karakter tegas dalam membela dan mempertahankan prinsip Reforma Agraria sejati setegas Gunawan Wiradi. Tidak ada pembicaraan mengenai Reforma Agraria tanpa menyebut Gunawan Wiradi. Begitulah orang menyebut. Namun, seorang Gunawan Wiradi tak hanya berbicara Reforma Agraria semata. Demikian yang terlihat dalam berlangsungnya Serial Diskusi Online Tematik (SINEMATIK) #13 mengangkat tema “Membedah […]

SINEMATIK #12: Membedah Pemikiran Sajogyo

Pemikiran Sajogyo, bagi sebagian kalangan, masih dipahami secara samar, bahkan terkadang dianggap rumit. Kerumitan Pemikiran Prof. Sajogyo agaknya beralasan. Dibanding rumit, pemikiran Sajogyo lebih condong untuk mencoba menjawab setuntas mungkin permasalahan masyarakat desa dan lapisan golongan paling lemah di pedesaan. Hal inilah yang tergambar dari Seri Diskusi Online Tematik (SINEMATIK) #12 dengan tema yang diangkat […]

Melacak Sejarah Pemikiran Agraria: Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor

Buku ini diterbitkan di satu masa di mana hidup kita, sebagai warga negara, tidak lagi mudah dipahami dalam suatu hubungan pelayanan dan pengurusan antara Negara dengan warganya. Peran Negara sudah dilucuti sedemikianrupa hingga tumbuh ruang kendali yang begitu besar dikuasai oleh pasar. Negara sekedar menjadi instrumen pasar, pelancar distribusi dan alokasi sumberdaya untuk akumulasi modal. […]